Siswa Menuruti Peraturan Sekolah?

Salah seorang rekan sejawat bercerita bahwa saat beliau baru bekerja di sebuah sekolah megah di kota metropolitan pernah menghadapi sikap siswa-siswi yang sangat “luar biasa” terhadap guru. larangan hp di sekolahPeraturan sekolah misalkan tentang hp, bahwa tidak boleh membunyikan hp dalam kelas, diabaikan. Bahkan jika ada guru yang berani menegur, diacuhkan jika perlu dilawan. Rekanku itu termasuk orang yang berani menegur dan resikonya adalah ditantang si siswa untuk adu fisik. Saat rekanku menghadap kepala sekolah, tak dinyana jawabannya “mohon dimaklumi” alias sikap murid seperti itu biarkan saja. Rupanya bagi guru-guru yang lama di sekolah megah itu, sikap siswa tersebut sudah biasa.   Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…

Ada lagi kejadian lain, masih di tempat yang sama… seorang penjual rokok lebih dihargai daripada guru. Sebelum masuk kelas setiap hari, si penjual rokok dengan senang hati selalu menyediakan tempatnya sebagai tongkrongan sebagian siswa di sekolah itu. Saat si penjual diminta pihak sekolah untuk pindah ke tempat lain, para siswa tersebut  “protes keras”  Lucunya, mereka bilang sekolah tidak punya hati nurani dan rasa kasihan pada si penjual rokok yang  sudah menjanda cerai sebanyak 4 kali.  Si penjual rokok itu pun dianggap lebih pantas untuk diundang datang ke acara perpisahan kelas XII daripada dewan guru.

So, I wonder …, what this country will be in the future if lots of students have such characters like that? Guru harus menerima kondisi siswa dalam keadaan apa pun meskipun itu melanggar aturan. Sekolah kalah oleh siswa!  Di mana nilai pendidikan yang sesungguhnya?? Bagaimana sesungguhnya arti sekolah di mata siswa, khususnya mereka yang berada di kota metropolitan dan berasal dari keluarga berada??

Tinggalkan komentar